Sebuah insiden tragis terjadi di Korea Selatan ketika pesawat Jeju Air mengalami kecelakaan fatal. Peristiwa ini diduga merenggut nyawa 179 orang, menjadikannya salah satu kecelakaan udara paling mematikan dalam sejarah penerbangan negara tersebut. Berdasarkan laporan awal, kecelakaan ini disebabkan oleh tabrakan dengan sekawanan burung, yang mengakibatkan kerusakan fatal pada mesin pesawat.
Kronologi Kecelakaan
Pesawat Jeju Air dengan nomor penerbangan 7C123 lepas landas dari Bandara Internasional Gimpo menuju Pulau Jeju, destinasi wisata populer di Korea Selatan. Tidak lama setelah lepas landas, pilot melaporkan adanya gangguan pada salah satu mesin pesawat.
Saksi mata menyebutkan bahwa pesawat terlihat bergetar hebat di udara sebelum kehilangan ketinggian secara drastis. Upaya untuk kembali ke bandara gagal, dan pesawat jatuh di kawasan pemukiman padat di sekitar kota Incheon, menyebabkan kerusakan besar dan korban jiwa tambahan di darat.
Penyebab Kecelakaan
Menurut penyelidikan awal oleh Komite Keselamatan Transportasi Korea Selatan (KTSB), insiden ini diduga dipicu oleh bird strike atau tabrakan dengan sekawanan burung. Tabrakan tersebut merusak salah satu mesin utama pesawat, mengakibatkan kegagalan fungsi dan hilangnya daya dorong.
Tabrakan dengan burung adalah ancaman serius bagi penerbangan, terutama selama fase lepas landas dan pendaratan. Meskipun maskapai penerbangan telah menggunakan teknologi dan protokol untuk meminimalkan risiko ini, kasus seperti ini tetap sulit dihindari.
Korban Jiwa
Hingga saat ini, otoritas setempat melaporkan 179 orang tewas, termasuk seluruh penumpang dan awak pesawat. Selain itu, beberapa warga di area jatuhnya pesawat juga menjadi korban. Tim penyelamat masih bekerja di lokasi untuk mengevakuasi jenazah dan memberikan bantuan kepada korban yang selamat.
Tanggapan dari Pemerintah dan Maskapai
Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol, menyatakan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban. Ia juga memerintahkan penyelidikan menyeluruh terhadap insiden ini untuk memastikan tidak terulangnya tragedi serupa di masa depan.
Sementara itu, Jeju Air menyampaikan pernyataan resmi yang menyatakan komitmen mereka untuk bekerja sama dengan pihak berwenang dalam penyelidikan. Maskapai ini juga berjanji untuk memberikan kompensasi kepada keluarga korban.
Langkah Pencegahan
Kecelakaan ini menyoroti pentingnya peningkatan langkah-langkah pencegahan terhadap tabrakan dengan burung. Beberapa langkah yang dapat dilakukan meliputi:
- Penggunaan Teknologi Pengusir Burung Bandara dapat memasang perangkat ultrasonik atau laser untuk mengusir burung dari area lepas landas dan pendaratan.
- Monitoring Habitat Burung Analisis dan pemantauan habitat burung di sekitar bandara dapat membantu mengurangi risiko tabrakan.
- Pelatihan Pilot Memberikan pelatihan kepada pilot untuk menghadapi situasi darurat yang disebabkan oleh bird strike.