
Pada Sabtu, 22 Februari 2025, sebuah insiden terjadi di perairan internasional dekat Selandia Baru, di mana kapal perang Tiongkok menembakkan peluru tajam setelah memberikan peringatan melalui siaran radio. Insiden ini terjadi di tengah latihan militer Tiongkok di Laut Tasman, yang memisahkan Australia dan Selandia Baru. Latihan militer tersebut telah memicu kekhawatiran dari pemerintah Australia dan Selandia Baru. Menteri Pertahanan Australia, Richard Marles, menyatakan bahwa latihan ini memaksa beberapa maskapai penerbangan untuk mengalihkan rute mereka demi keselamatan. Marles juga menyoroti kurangnya pemberitahuan yang memadai dari pihak Tiongkok terkait latihan tersebut.
Menanggapi kekhawatiran tersebut, juru bicara Kementerian Pertahanan Tiongkok, Wu Qian, menyatakan bahwa keluhan Australia dianggap “dibesar-besarkan” dan “tidak sesuai dengan fakta.” Wu menegaskan bahwa Tiongkok telah memberikan pemberitahuan keselamatan sebelumnya dan bahwa latihan tersebut dilakukan sesuai dengan hukum internasional tanpa membahayakan keselamatan penerbangan. Selain itu, kehadiran tiga kapal perang Tiongkok di perairan internasional dekat Australia dan Selandia Baru telah diawasi ketat oleh kedua negara tersebut. Pemerintah Australia dan Selandia Baru terus memantau pergerakan armada Tiongkok untuk memastikan keamanan dan stabilitas di kawasan tersebut.
Insiden ini menambah ketegangan di kawasan Asia-Pasifik, di mana aktivitas militer Tiongkok yang meningkat sering kali memicu kekhawatiran dari negara-negara tetangga. Pemerintah Australia dan Selandia Baru menekankan pentingnya komunikasi dan transparansi dalam operasi militer untuk mencegah kesalahpahaman dan menjaga perdamaian regional.